Balas Dendam

Di perjalanan hidup ku ini kayanya cukup banyak masalah yang mengapung di permukaan. Pasti ada aja di setiap titik yang perlahan jadi garis waktu yang panjang ini. Kadang hidup emang lebih seru kalau ada masalah sih, tapi sering kali masalah itu malah lebih jadi beban. Bahkan, karena terlalu berat memikul beban sampai pernah kepikiran buat nyerah. Lalu, ketik keyword di internet "Tutorial 's word' yang nggak sakit, tapi bisa masuk surga". Sayangnya, internetnya bales "Kalau mau 's word', minimal jangan goblok." 

Di sisi lain, sebenernya kita cuma butuh alasan kecil buat tetap hidup di tengah beban kita yang besar. Gak usah muluk-muluk karena pingin ngeraih cita-cita jadi sarjana, manajer perusahaan multinasional, ngubah nasib keluarga, sampai memperkaya 12 turunan deh. Cukup pilih satu alasan kecil aja lah kaya pingin nonton stand up Pandji Pragiwaksono atau Raditya Dika, nunggu Tulus rilis album/single baru lagi, namatin anime favorit kaya Kimetsu No Yaiba/Jujutsu Kaisen, atau bahkan buat balas dendam. 

Iya, balas dendam dengan nunjukin kalau kamu bisa hidup dan bahagia dengan segala tekanan dari orang dan lingkungan di sekitarmu. Balas dendam buat orang dan lingkungan yang merendahkanmu dan meninggalkanmu. Karena dengan terus hidup dan bahagia, itu akan jadi balas dendam terbaik. Dan, entah kenapa istilah balas dendam ini selalu jadi bahan bakarku buat terus 'hidup' sampai sekarang. Mulai dari bales dendam pingin nunjukin aktif lomba ke temen yang ngeremehinku waktu SD sampai sekarang bales dendam buat nunjukin kalau aku dan keluargaku nggak layak untuk ditinggalkan dan diremehkan. 

Komentar

Postingan Populer